iklan

Jumat, 08 Januari 2016

OTOMOTIF - Cari Tahu Mengapa Akselerasi Mesin Buruk atau Sukar Lari


Biasanya orang selalu ingin mengendarai kendaraan yang irit bahan bakar, maka berbagai cara dipikirkan bagaimana supaya kendaraan yang dimilikinya menjadi irit bahan bakar. Ada sebagian orang mengubah atau memperkecil lubang-lubang spoeyer pada karburator, agar mesin dapat bekerja dengan irit bahan bakar. Sebenarnya melakukan cara demikian adalah justru merugikan mesin itu sendiri, sebab campuran bahan bakar akan menjadi miskin.
Sebagai akibat sampingannya adalah mesin menjadi panas dan faktor pengembangan logam tidak diperhitungkan sehingga terjadi keausan pada mesin tersebut. Jadi, sebenarnya untuk membuat mesin menjadi irit bahan bakar adalah tidak perlu mengubah besarnya lubang-lubang pada spoeyer karburator. Jadi, spoeyer karburator itu biarkanlah ukurannya standard dari pabrik.
Kita dapat menyetel kendaraan/mesin dengan jalan memperbaiki kompresi mesin, menyetel pengapian dengan tepat, dan menyetel karburator baik baut pengatur anginnya atau jarum throttle dan throttle valve. Dengan kata lain, kondisi mesinnya itu sendiri harus sempurna. Bila kondisi mesin tersebut sempurna dan penyetelannya tepat maka akan dapat dihasilkan mesin yang bertenaga besar. Akibat tenaga nya besar, berarti kita tidak perlu untuk memutar handel gas terlalu banyak. Dengan demikian, akan didapat mesin yang irit bahan bakar dan bertenaga besar.
Kalau mencoba membuat mesin irit dengan merubah besarnya lubang spoeyer, selain berakibat mesin menjadi rusak maka akselerasi mesin menjadi buruk. Di samping itu, ada lagi yang mempengaruhi akselerasi menjadi buruk, antara lain:
1. Ukuran lubang-lubang jet/spoeyer terlalu kecil
2. Setelan pelampung kurang tepat, sehingga bensinnya pada float chamber kurang ketinggiannya
3. Jet/spoeyer utamanya tersumbat
4. Terlalu banyak udara yabg terisap (miskin)
5. Pelampungnya berubah bentuk seperti menjadi mengecil atau pelampungnya bocor sehingga tidak dapat terapung
Kalau kita teliti lebih jauh, secara teori karburator tidaklah akan rusak, karena tidak ada komponen yang bergesek atau saling meluncur, seperti halnya pada komponen di dalam mesin. Kalau secara teori demikian, tapi mengapa ada karburator yang rusak atau tidak dapat bekerja dengan normal? Seandainya kita kaji ulang maka dapat saja karburator tersebut rusak. Faktor-faktor yang merusak karburator adalah :
1. Faktor manusia. Di mana setiap kali kita membersihkan tidak hati-hati, maka terjadilah kerusakan alur-alur jet, pelampung menjadi berubah bentuk dan sebagainya.
2. Faktor karat. Bila karburator lama tidak digunakan, maka akan terjadi karat-karat berwarna putih. Seandainya karat ini terjadi di bagian luar, mungkin kita dapat menanggulanginya. Akan tetapi, bila karat tersebut menyerang lubang-lubang di bagian dalam karburator, maka tentunya akan sulit bagi kita u tuk membersikannya. Selain karat, ditambah pula dengan kotoran-kotoran yang menempel kuat di dalam lubang tersebut.
Kesimpulannya, karburator yang baik adalah karburator di mana lubang-lubang spoeyernya cocok sesuai dengan instruksi pabrik/dealer, bersih secara menyeluruh dan setelannya tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar