Automotive
masih jadi primadona bidang industry sampai saat ini, bahkan tiap tahunnya
selalu menghadirkan inovasi-inovasi terbaru. Baik negara maju maupun negara
berkembang sangat aktif melakukan
penelitian dan peningkatan untuk tipe kendaraan, terutama mobil. Beberapa tahun
ini di Indonesia cukup ramai diperbincangkan adalah mobil listrik. Setelah di
tahun 2013 lalu cukup ramai dengan kehadiran mobil Esemka karya SMK di Solo,
saat ini yang paling menjadi fokus utama perkembangan automotive Indonesia
adalah mobil listrik. Sampai saat ini, Indonesia telah beberapa kali
menghadirkan mobil listrik karya anak bangsa tapi sejauh ini belum ada yang
diproduksi secara massal. Berikut ini beberapa mobil listrik yang pernah dibuat
Indonesia:
1.
Selo
Mobil
listrik yang satu ini memiliki desain yang sporty, hampir terlihat seperti Lamborghini
dan memang mobil ini type sport car. Mobil ini jadi salah satu mobil yang
dipamerkan dalam KTT APEC 2013 di Bali. Mobil ini dirancang oleh Ricky Elson
dan merupakan project Dahlan Iskan. Tetapi Dahlan Iskan terkena kasus korupsi
yang akhirnya mobil ini tersangkut dan jarang ada kabar lagi mengenai nasib
dari sport car Selo ini. Kabarnya pula, mobil ini dinyatakan tidak lolos uji
emisi oleh Sarjono Turin, Kasubdit Pendidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana
Khusus atau Jampidsus. Menurut beliau, mobil ini tidaklah aman karena maksimal
hanya dapat berjalan sampai 29 km/jam dan akan mengalami overheat jika berjalan
lebih dari 80 km/jam. Padahal menurut Kunto Wibisono (Manajer Kupu-Kupu Malam)
ketika diwawancarai, Selo memiliki motor listrik bertenaga 130 kW dan kecepatan
maksimalnya mampu tembus hingga 220 km/jam. Selo harus diisi baterai selama
empat jam penuh untuk dapat menempuh jarak 250 km. Hal inipun akhirnya menjadi
perdebatan.
2.
Gendhis
Masih
merupakan karya Ricky Elson, Gendhis ini merupakan type minibus yang kalau
dilihat-lihat mirip Alphard. Mobil ini juga sempat dipamerkan di KTT APEC
bersama dengan saudaranya, Selo. Tapi mobil ini masih mengalami masalah pada
baterai. Sama halnya dengan Selo, Gendhis dirakit bersama dengan Kupu-Kupu
Malam, rumah modifikasi asal Yogyakarta.
3.
Tucuxi
Minat
Dahlan Iskan terhadap mobil listrik kayaknya cukup besar. Sebelum membuat
project Selo dan Gendhis, beliau sudah lebih dulu mendanai mobil listrik yang
dirakit oleh Danet Suryatama, bernama Tucuxi. Didukung motor listrik bertenaga
200 Kw yang jika disetarakan dengan dengan mobil berbahan bakar bensin sama
dengan 3000cc. Bila baterai terisi penuh, mobil ini dapat menempuh jarak 321
km. Namun, mobil ini tidak berumur panjang. Mobil ini hancur saat dikemudikan
oleh Dahlan Iskan dalam perjalanan dari Solo ke Surabaya. Mobil ini mengalami
rem blong dan kemudian menabrak tiang listrik di daerah Tawangmangu
Karanganyar.
4.
Electric Car Ahmadi
Sempat
dikendarai oleh Dahlan Iskan saat menjadi menteri BUMN. Mobil ini dirancang
oleh Dasep Ahmadi, seorang ahli mobil listrik. Mobil type city car berwarna
hijau ini memang dirancang untuk kendaraan dalam kota. Mobil listrik ini
dibekali dengan baterai Lithium Ion sebanyak 36 unit. Kapasitas baterainya
mencapai 21 kWh. Mobil listrik ini diklaim mampu berjalan mencapai 130 km.
5.
Bus Listrik Ahmadi
Ternyata
selain membuat mobil listrik type city car, Dasep Ahmadi juga membuat bus
listrik. Mobil ini dirancang dalam rangka menyambut KTT APEC 2013. Bus ini
memiliki kapasitas baterai 120 Kw dan memiliki kecepatan 80 km/jam dengan jarak
tempuh 100 km. Tapi satu lagi masalah hukum terjadi akibat pengadaan bus
listrik untuk KTT APEC ini. Berakibat pula pada Dasep yang harus berurusan
dengan penegak hukum. Pasalnya disebutkan dalam surat dakwaan bahwa Dasep hanya
memodifikasi mobil-mobil tersebut.
6.
Mobil Listrik PT Grain
Masih
dipelopori oleh Dahlan Iskan, ternyata PT Great Asia Link (Grain) juga telah
mengembangkan mobil listrik. Bahkan beberapa sudah mengaspal di jalanan. Mobil listrik
buatan PT Grain menggunakan basis mobil all purpose vehicle atau APV. Salah
satu mobilnya diberi nama “RAVI”. Ternyata PT Grain juga menyediakan model
lainnya seperti MPV, city car berformat hatchback dan mobil pick up. PT Grain
telah lolos dari persyaratan pemerintah sehingga masalah legalitas tidak perlu
dikhawatirkan. Namun, mobil listrik dari PT Grain belum bisa dinikmati konsumen
luas, karena baru dipasarkan pada perusahaan BUMN saja yang merupakan rekan
bisnis dari PT Grain. Nantinya akan diproduksi massal namun sampai saat ini
masih dilakukan penelitian terhadap kekurangan-kekurangan mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar